Selasa, 11 Juni 2013

Terlalu Jauh Impianmu!

Aku bukan hanya tempatmu bersandar saat kamu lelah dengan apa yang kamu hadapi, tapi aku juga tempatmu tersenyum akan apa yang kamu rasa dengan indahnya dunia. Tapi, pada kenyataannya aku hanya menjadi tempat melemparkan wajahmu saat kamu terlalu penat. Sadarkah kamu, setiap aku berargumen, kamu tidak pernah memberikan kesempatan buat aku? Setiap aku berbicara tidak kau berikan tempat? Saat aku menangis dan kamu tidak memberikan bahumu untukku? Saat aku ingin bercerita tentang apa yang aku rasa dan kamu tidak membiarkan dan tidak mendengarkan aku meluapkan keluhku. Yasudahlah, cobaan ini aku nikmati, entah sampai kapan, aku tetap berharap pada waktu supaya aku bisa berubah menjadi apa yang kau inginkan selama ini, engkau bisa berbaik hati untukku, aku bisa sesayang dulu dan kamupun begitu, harus aku Amini.
Terlalu terlambat memang aku menyadari semuanya yang pernah aku lakukkan, aku berharap juga kamu tidak terlambat untuk menyadari sikapmu selama ini. Bukannya aku tidak menghargai apa yang telah kamu korbankan selama ini, tapi aku hanya inginkan kamu berada disampingku, bukan berada didepanku yang sangat jauh aku gapai. Atau aku yang terlalu jauh dibelakangmu hingga aku hanya berharap kamu kembali dan membawaku berjalan bersamamu? Hahaha, terlalu jauh impianmu!

Sabtu, 08 Juni 2013

Serpihan Duit

Gatau deh ya kepikiran buat ngefoto (ala-kadarnya) para serpihan uang ini. Hehehe lebay sih ya. Yaudah ngehehehe...


Jumat, 07 Juni 2013

Semakin Lemah Aku Dibuatnya

Inilah aku, yang lemah dalam mengutarakan apa maksud hatiku.
Terlalu lemah dalam berkata-kata.
Terlalu bodoh untuk bertindak.
Terlalu sinis dengan apa yang aku lihat selama ini.
Terlalu sensitive dengan apa yang aku rasa.
Tetapi, mau gimana lagi? Perasaan seseorang tidak bisa diatur: senang, sedih, sayang,benci, cinta, entahlah.
Teringat kejadian kemarin, harum jaket basahmu masih menghiasi rumahku. Mencium aromanya dalam-dalam membuatku semakin lemah dalam perasaan rindu dan rasa yang tidak bisa aku ungkapkan.
Mata yang memerah terkejut karna kejadian semalam yang tidak bisa aku lupakkan. Memang, itu salahku, aku terkejut dengan aksimu yang seperti itu.
Seketika aku merasa aku tidak memiliki siapa-siapa untuk bercerita, tidak ada yang bisa aku peluk erat saat aku lelah menjalani  semua ini, tidak ada bahu yang memberikkan pundaknya untukku beristirahat dan menghela nafas. Aku berusaha mengerti aksimu itu, setiap aku berusaha untuk mengerti--aku tidak kuat mengingatnya, sakit aku rasa.
Aku berusaha melupakkan seseorang yang baru-baru saja masuk dengan lincahnya kedalam hidupku, semakin membuat darah tinggiku meninggi karnanya. Setiap kali aku ingin memperbaikki status yang ada, tetapi aku tidak bisa, sudah lebih dari 3x orang-orang disekitarnya membuat aku 'marah' tapi marah ini tidak dapat terungkapkan, karna aku tau...
Semua masalah menjadi satu dalam waktu, semakin lemah aku dibuatnya....